Selasa 17 Sep 2013 06:30 WIB

AS-Rusia Sepakat Soal Suriah Harga Minyak Turun

Harga uMinyak Dunia Turun - ilustrasi
Foto: blogspot.com
Harga uMinyak Dunia Turun - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Harga minyak dunia jatuh pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah kesepakatan AS-Rusia selama akhir pekan untuk melucuti senjata kimia Suriah mengurangi kekhawatiran pasokan minyak mentah.

Kontrak berjangka utama AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, berakhir di 106,59 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, turun 1,62 dolar AS dari penutupan Jumat.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, patokan Eropa, turun 1,63 dolar AS menjadi ditutup pada 110,07 dolar AS per barel di perdagangan London.

Aksi jual terjadi setelah Amerika Serikat dan Rusia pada Sabtu (14/9) mencapai kesepakatan untuk melucuti senjata kimia Suriah pada pertengahan 2014.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan mitranya dari Rusia Sergei Lavrov, setelah tiga hari pembicaraan di Jenewa, mencapai kesepakatan memberikan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad waktu selama seminggu untuk menyerahkan rincian kuantitas dan lokasi semua senjata kimianya.

Persediaan senjata kimia Suriah kemudian akan diserahkan kepada pengawasan internasional dan dihancurkan pada pertengahan 2014."Harga bahan bakar minyak berada di bawah tekanan jual baru dalam perdagangan Senin, setelah AS dan Rusia selama akhir pekan mencapai kesepakatan untuk bekerja melalui resolusi Dewan Keamanan PBB guna menekan Suriah menyerahkan senjata kimianya," kata Timothy Evans dari Citi Futures.

"Jalan ke depan di Suriah mungkin tidak mulus, dan kami memperhatikan kekecewaan oposisi Suriah dengan kesepakatan itu, tetapi kemungkinan bahwa serangan militer dapat dihindari telah pasti meningkat dalam beberapa hari terakhir."

Kesepakatan itu telah memperoleh dukungan dari China, pemegang hak veto anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Para analis mengatakan kesepakatan itu telah menghindari kemungkinan serangan pimpinan AS di Suriah sebagai pembalasan atas dugaan penggunaan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement