Selasa 17 Sep 2013 12:27 WIB

Pemerintah Filipina Rebut Kembali Wilayah dari Tangan Militan

Rep: Nur Aini/ Red: Hazliansyah
Milisi Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) mengangkat senjata saat mencapai kesepakatan damai dengan pemerintah Filipina pada 1996.
Foto: AP PHOTO
Milisi Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) mengangkat senjata saat mencapai kesepakatan damai dengan pemerintah Filipina pada 1996.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Filipina menyatakan telah berhasil merebut kembali 70 persen dari wilayah perairan di selatan yang diduduki militan. Pertempuran telah berlangsung selama sembilan hari, pada Selasa (17/9).

Pemerintah menyatakan telah membebaskan 64 sandera dalam serangan udara melawan militan Moro National Liberation Front (MNLF) pada Senin pagi. Tiga tentara dilaporkan tewas. Sementara total jumlah sandera belum diketahui.

Pemerintah juga mengklaim membuat militan semakin terpojok di Zamboanga.

Helikopter digunakan dalam serangan udara untuk pertama kalinya oleh pemerintah pada Senin saat pertempuran memasuki pekan kedua. Pasukan dan polisi khusus telah membunuh atau menangkap lebih dari 100 militan MNLF yang menduduki lima desa sejak para militan terlibat pertempuran pada 8 September.

Akan tetapi diperkirakan 100 militan masih membawa sandera.

Juru bicara militer, Kolonel Ramon Zagala mengatakan akhir dari pertempuran sudah makin dekat.

Al-Jazeera melaporkan, pertempuran terakhir di Zamboanga menewaskan 51 militan MNLF, enam anggota pasukan keamanan, dan empat warga sipil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement