REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Biro Investigasi Federal atau FBI Amerika Serikat masih mendalami motif penembakan di markas angkatan laut pada Senin (16/9) waktu setempat. FBI mengidentifikasi identitas Aaron Alexis yang diduga sebagai pelaku penembakan dari sidik jari dan identitas. Dia pernah bekerja untuk angkatan laut.
Sekretaris Angkatan Laut, Ray Mabus mengatakan Alexis pernah bekerja di bagian sistem kelistrikan. Dia meninggalkan angkatan laut setelah melakukan sejumlah kesalahan. Militer masih memeriksa berkas tentang Alexis.
Terduga pelaku penembakan memiliki kartu identitas aktif dan masuk ke pangkalan angkatan laut secara legal. Dalam laporan CNN, Selasa (17/9), penembakan mulai terjadi 8.20 kemarin dengan sejumlah tembakan dari dalam gedung.
Polisi Metropolitan Washington mengatakan Alexis masuk ke instalansi dengan kendaraan dan ke tempat parkir sebelum masuk ke bangunan 197. Setelah masuk, berdasarkan keterangan otoritas, Alexis melihat ke atrium dan mulai menembak.
Alexis bersenjata senapan semiotomatis AR-15, senjata tangan 9mm. Dia juga membawa senapan lain. Dia diyakini menggunakan AR-15 di sebagian besar serangan. Berdasarkan saksi mata, mereka mendengar alarm kebakaran di tempat mereka bekerja. Kemudian, mereka melihat seorang laki-laki dengan senapan saat mereka keluar gedung.
"Dia punya senjata dan menembaki jalan kami," ujar Tood Brundidge. Orang-orang yang panik berlarian turun tangga untuk keluar dari bangunan. Dalam insiden itu dilaporkan 13 orang tewas termasuk pelaku penembakan.