REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Brasil, Senin (16/9) waktu setempat, meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk segera mengakhiri pasokan senjata dari dunia internasional ke Suriah.
"Penting sekali untuk menghentikan pasokan senjata dari luar, yang selama ini memasok kedua pihak dalam konflik tersebut," kata Menteri Luar Negeri Brasil, Luiz Alberto Figueiredo.
Pasokan senjata ini akan memperparah tragedi kemanusiaan yang terjadi di negara timur tengah itu.
Figueiredo menambahkan bahwa pihaknya tentu berkeinginan agar Dewan Keamanan PBB dapat menghentikan pasokan persenjataan kepada kedua pihak yang bertikai di Suriah.
Dia juga menegaskan bahwa Brasil mendukung kesepakatan yang dicapai oleh Washington dan Moskow terkait rencana pemusnahan senjata kimia milik Suriah.
"Penggunaan senjata kimia adalah tindakan yang mematikan dan tidak bisa ditoleransi," kata Menlu Brasil itu.
Namun, Figueiredo juga menekankan bahwa meningkatnya jumlah senjata konvensional telah memperparah tragedi kemanusiaan dan menambah jumlah korban tewas dan pengungsi di Suriah.
Brasil menentang segala bentuk intervensi militer ke Suriah. Kecuali, langkah itu disetujui oleh 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB.
"Tidak ada solusi militer bagi konflik Suriah,'' katanya. ''Inilah saatnya mengedepankan upaya diplomatik untuk menciptakan perdamaian abadi."