Selasa 17 Sep 2013 17:04 WIB

Saudi Bantah Pengurangan Kuota Haji Turki Beraroma Politis

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Didi Purwadi
 Kabah di Masjidil Haram Makkah, Arab Saudi, Selasa (23/10).  (Hassan Ammar/AP)
Kabah di Masjidil Haram Makkah, Arab Saudi, Selasa (23/10). (Hassan Ammar/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kedutaan Besar Arab Saudi di ibukota Turki, Ankara, membantah pemotongan kuota haji sebesar 20 persen karena aspek politis.

Dilansir dari ameinfo.com pada Selasa (17/9), pernyataan kedutaan tersebut menyusul pernyataan seorang wakil Partai Rakyat Republik (CHP), Ihsan Özkes.

Wakil partai oposisi itu mengatakan perselisihan antara Turki dan Arab Saudi selama kudeta Mesir awal Juli lalu yang menggulingkan Presiden Muhammad Mursi berimbas pada  pengurangan kuota haji Turki.

"Keputusan itu diambil pada 23 Mei atau lebih dari satu bulan sebelum peristiwa Mesir. Keputusan ini berlaku untuk semua negara yang mengirimkan jamaah haji dan tidak dibuat untuk menjegal negara tertentu," kata kedutaan dalam pernyataannya.

Pemotongan kuota haji dilakukan pemerintah Arab Saudi karena adanya perluasan area di sekitar Ka'bah. Perluasan ini bertujuan agar dapat menampung jamaah lebih banyak. Diperkirakan dua tahun ke depan perluasan sudah rampung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement