Selasa 17 Sep 2013 23:39 WIB

Obama Enggan Sebut Penembakan di Markas AL Sebagai Terorisme

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Karta Raharja Ucu
Personel polisi berada di tempat kejadian penembakan di kompleks Angkatan Laut AS di Washington, Senin (16/9) waktu setempat.      (EPA/Shawn)
Personel polisi berada di tempat kejadian penembakan di kompleks Angkatan Laut AS di Washington, Senin (16/9) waktu setempat. (EPA/Shawn)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama enggan menyebut penembakan di pangkalan militer Angkatan Laut AS di Washington, Senin (16/9) waktu setempat, sebagai tindakan terorisme.

Padahal, penembakan massal yang dilakukan Aaron Alexiz menelan korban jiwa tidak sedikit. Dilaporkan 13 orang tewas dalam serangan tersebut.

Pria 34 tahun itu akhirnya ditembak mati Polisi AS sebelum korban bertambah. Ironisnya, penembakan tersebut terjadi di lokasi militer yang semestinya menjadi tempat 'paling aman'. Tapi, seperti yang sudah-sudah, Obama 'hanya' menyayangkan kejadian itu.

"Kami (AS) menyesalkan adanya pembantaian massal lainnya (di negara ini)," tutur Obama seperti dilansir the Guardian, Selasa (17/9).

Presiden keturunan Afro-Amerika pertama di AS ini pun menyimpulkan tindakan serdadu berkulit hitam itu sebagai aksi memalukan. "Kami (AS) menyebut ini sebagai tindakan pengecut," sebutnya.

New York Times melansir, aksi Alexis dimulai sekira pukul 08.00 waktu setempat. Dikatakan, kekacauan mulai membuat lebih dari 3.000 karyawan sipil di dermaga militer itu panik. Tembakan pertama kali terdengar di ruang kontrol perairan AS di Komando Angkatan Laut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement