REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pemerintah Mesir yang didukung militer dilaporkan telah menahan juru bicara Ikhwanul Muslimin Gehad El-Haddad pada Selasa (17/9).
Penangkapan terbaru ini disebut sebagai bagian upaya Mesir untuk menghancurkan seluruh sendi organisasi Islam tersebut pascadilengeserkanya presiden terpilih Mohammed Mursi.
Sumber di kalangan militer mengatakan Haddad ditahan bersama dengan dua pejabat Ikhwanul Muslimin lain di satu apartemen di Kairo. Dua pejabat itu adalah Hossam Abu Bakar, seorang gubernur provinsi di bawah Moursi, dan Mahmoud Abu Zeid, seorang anggota teras Ikhwanul Muslimin.
Haddad, tokoh Ikhawanul Muslimin yang menjalin hubungan dengan media internasional sebelum penumpasan aksi unjuk rasa, diangkap atas tuduhan menyulut pembunuhan para pengunjuk rasa.
Haddad merupakan kepala staf untuk deputi pemimpin Ikhwanul Muslimin, Khairat Al-Shater. Ia juga putra dari Essam El-Haddad, pembantu Presiden terguling Mohammad Moursi.
Penangkapannya terjadi bersamaan dengan keputusan pengadilan Mesir untuk membekukan semua aset 25 petinggi Ikhwanul Muslimin dan partai-partai pendukungnya pada Selasa pagi.