REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pascapenembakan massal yang menewaskan 13 orang di pangkalan militer Angkatan Laut Amerika Serikat, polisi bertindak cepat demi mengungkap motif Aaron Alexis, pelaku penembakan.
Pertanyaan lahir setelah kabar itu tersebar ke seantero Negeri Paman Sam. Siapa sebenarnya Alexis?
Washington Post mengatakan, kepolisian pun belum mengetahui motif aksi brutal kali ini. Namun kepolisian cepat menyisir latar belakang pelaku.
Dilaporkan, Alexis adalah seorang 'pasien' dari kekecewaan. Serdadu berkulit hitam itu lahir pada 1979 silam dan besar di Quens. Alexis bergabung di AL AS sebagai serdadu cadangan 2007 silam.
Masa dinasnya berada di barak militer Fort Hood, Texas, dengan pangkat bintara kelas tiga. Setahun di barak, membawanya pergi ke Skuadron 46 di Fort Wort. Alexis adalah seorang teknisi listrik pesawat tempur.
Sekertaris Armada Angkatan Laut AS, Ray mabus kepada CNN News mengatakan, Alexis mulai 'gila' pada 2010. Catatannya mengatakan, di tahun tersebut, Alexis dipenjarakan lantaran memberondong peluru tajam senapan serbu di langit-langit apartemen miliknya di Oak Hill.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Tapi, kata dia, kejadian itu membuat tetangga mengalami trauma.
Sebagai tentara cadangan, nama Alexis masuk dalam daftar serdadu labil. Angkatan laut memecatnya, pada Januari 2011. Semasa berdinas, Alexis bukan tanpa prestasi. Ia pemegang medali kehormatan Global War on Terrorism Service Medal dan the National Defense Service Medal. Angkatan laut menghormatinya sebagai prajurit logistik yang ikut berjasa dalam perang global melawan terorisme dari Pentagon.
Pascamiliter, Alexis dikabarkan dekat dengan kelompok meditasi di Texas. Telusuran Washington Post mengatakan, Alexis menjadi salah satu peserta aktif kegiatan meditasi di Kuil Buddha Wat Busayadhammavanara, White Settlemnet, di Texas.