Rabu 18 Sep 2013 07:48 WIB

Obama Berjanji Akan Uji Ketulusan Iran untuk Dialog

Presiden Barack Obama
Foto: AP
Presiden Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama Selasa berjanji akan menguji ketulusan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Presiden baru Iran Hassan Rouhani mungkin siap untuk melakukan dialog nuklir baru yang produktif dengan Barat.

Beberapa hari setelah mengungkapkan ia dan Rouhani telah bertukar surat, Obama mengatakan bahwa Iran harus menunjukkan keseriusannya sendiri dengan menyetujui untuk tidak menjadi negara berkekuatan senjata nuklir.

"Ada kesempatan di sini untuk berdiplomasi," kata Obama dalam satu wawancara dengan jaringan televisi berbahasa Spanyol Telemundo.

"Saya berharap Iran mengambil keuntungan dari itu. Ada indikasi bahwa Rouhani, presiden baru, adalah seseorang yang ingin membuka dialog dengan Barat dan Amerika Serikat - dengan cara yang kita belum lihat di masa lalu.

Harapan-harapan untuk putaran baru perundingan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia diperkirakan akan segera dilanjutkan, didorong Selasa pagi oleh pernyataan samar Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Khamenei, yang memikul tanggung jawab utama untuk masalah nuklir, mengatakan bahwa kadang-kadang fleksibilitas diperlukan dalam diplomasi. Pada 11 September, Rouhani mengatakan ia mendapat dukungan diam-diam dari Khamenei untuk fleksibilitas dalam pembicaraan nuklir.

Rouhani telah mengatakan ia ingin meredakan kekhawatiran Barat, tetapi ia tidak akan meninggalkan tujuan Iran dari program nuklir sipil yang mandiri. Washington dan sekutunya mengatakan, program nuklir Iran dirancang untuk menghasilkan senjata dan tidak dapat diterima.

Obama telah menolak untuk mengesampingkan aksi militer AS terhadap Iran jika diplomasi gagal. Iran menegaskan bahwa ambisi nuklirnya diarahkan pada pembangkit energi sipil.

Ada spekulasi baru bahwa Obama dan Rouhani bisa melakukan semacam pertemuan informal di New York pekan depan di Majelis Umum PBB.

Gedung Putih mengatakan untuk hari kedua Selasa bahwa saat ini pihaknya tidak memiliki rencana untuk pertemuan seperti itu, tapi tidak menampik kemungkinan itu mentah-mentah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement