Rabu 18 Sep 2013 22:11 WIB

160 Tentara Perdamaian PBB Tinggalkan Mali

Tentara (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Tentara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAO -- Sebanyak 160 tentara Chad untuk Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Mali meninggalkan pos mereka karena sengketa pembayaran dan keadaan.

Seorang kapten tentara Chad, yang mengaku pemimpin pembangkang itu, melalui telepon mengatakan anak buahnya meninggalkan pos mereka di kota timur laut Tessalit Selasa (17/9) malam. Mereka lalu menuju Kota Gao.

"Ada 160 orang, kami meninggalkan kamp Amachache di Tessalit untuk mengklaim kondisi hidup yang lebih baik dan menuntut upah kami," kata prajurit yang tidak ingin disebutkan namanya itu seperti disadur dari AFP, Rabu (18/9).

"Kami telah berada di Mali selama sembilan bulan dan banyak dari kami belum dibayar. Hal ini tidak baik," tuturnya seraya menegaskan para prajurit tersebut masih menenteng senjata.

Berbicara dengan kondisi anonim, seorang petugas dari MINUSMA --misi penjaga perdamaian PBB di Mali, menegaskan, sejumlah prajurit telah meninggalkan pos. Disebutkan jumlahnya "lebih dari 150 prajurit" yang telah meninggalkan pos tanpa izin dan akan ditemui di Gao oleh delegasi militer Chad.

Sekitar 2.000 tentara Chad dalam Misi Bantuan Internasional pimpinan Afrika untuk Mali (AFISMA) berada di garis depan intervensi militer pimpinan Prancis yang diluncurkan pada Januari untuk mengusir gerilyawan yang telah mengambil alih kawasan utara Mali dalam kekacauan pascakudeta.

Chad kehilangan sedikitnya 38 orang dalam pertempuran itu, dengan pertempuran terberat terjadi di di pegunungan Ifoghas bagian timur laut. Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa yang diperkirakan akan berjumlah 12.600 prajurit menggantikan AFISMA pada bulan Juli.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement