REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ibu dari seorang pegawai kontrak departemen pertahanan yang menembak mati 12 orang di kompleks Angkatan Laut AS di Washington meminta maaf Rabu atas nama putranya.
"Kepada keluarga korban, saya sangat menyesal hal ini terjadi. Saya sedih sekali," kata Cathleen Alexis dalam sebuah pernyataan yang dibacanya dari rumahnya di Brooklyn, New York.
Putranya, Aaron Alexis, memberondongkan tembakan Senin di kompleks Angkatan Laut AS di Washington, dimana menurut FBI ia memiliki kartu tanda masuk yang sah. Pelaku akhirnya tewas dalam tembak-menembak dengan polisi di kompleks sangat besar itu, yang terletak di pusat ibu kota AS tersebut.
"Aaron kini berada di sebuah tempat dimana ia tidak bisa lagi mencelakai orang lain, dan saya lega untuk itu," tutur Cathleen Alexis.
"Saya tidak tahu mengapa ia melakukan hal itu, dan saya tidak akan pernah bisa bertanya kepadanya mengapa."
Dua hari setelah penembakan itu, para pejabat masih mencari jawaban mengenai mengapa mantan pelaut berusia 34 tahun yang memiliki sejarah masalah disiplin dan pelanggaran hukum itu mengamuk dengan melakukan penembakan. Mereka juga mempertanyakan bagaimana ia melewati penjagaan keamanan.
Laporan-laporan media mengisyaratkan bahwa Alexis mengalami gangguan khayalan di pikirannya, namun Pentagon belum bisa memastikan apakah ia menderita gangguan kesehatan jiwa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
