REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Suriah, Bashar Al Assad, Rabu (18/9) berkeras bahwa Suriah tidak dicengkeram oleh perang saudara tetapi telah diserang oleh puluhan ribu pejuang jihad asing yang bersekutu dengan Alqaidah.
Dalam satu wawancara dengan jaringan Fox News, pemimpin Suriah itu mendesak Presiden AS Barack Obama tidak mengancam Suriah. Assad sebaliknya menyeru Obama mendengarkan akal sehat rakyatnya.
"Apa yang kami alami bukanlah perang saudara. Apa yang kami alami adalah perang. Ini adalah perang jenis baru," katanya.
Assad menuduh gerilyawan dari sekitar 80 negara lebih telah bergabung melawannya. Dia mengaku tidak memiliki data tepat terkait jumlah gerilyawan asing yang bersekutu dengan Alqaidah melawan dirinya.
''Saya beritahu Anda bahwa 80 persen tepatnya. Beberapa pihak mengatakan 90 persen,'' katanya. ''Sebanyak 80 sampai 90 persen mereka merupakan teroris bawah tanah Alqaidah dan cabang mereka."
Assad mengakui bahwa pada awal pemberontakan ada pemberontak-pemberontak Suriah non-jihad. Namun, sejak akhir 2012, para pemberontak garis keras menjadi mayoritas karena ada dana dan pengaruh dari luar negeri.