Kamis 19 Sep 2013 19:58 WIB

Assad: Butuh Rp 11 Triliun untuk Hancurkan Senjata Kimia Suriah

Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).
Foto: AP/Shaam News Network
Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Suriah, Bashar Al Assad, mengatakan bahwa negaranya membutuhkan dana sebesar satu milyar dolar AS atau sekitar Rp 11 triliun untuk menghancurkan senjata kimia dalam waktu satu tahun.

Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Fox News, Assad menyatakan akan tetap menyerahkan senjata kimianya meskipun pasukannya bukan merupakan aktor yang berada di balik serangan gas mematikan pada 21 Agustus lalu.

"Secara teknis, penghancuran senjata kimia merupakan hal yang sulit dilakukan. Hal itu membutuhkan banyak sekali uang, yaitu sekitar satu milyar dolar AS," kata Assad.

Saat ditanya kenapa dia menggunakan kekuatan militer untuk menghentikan gerakan demonstrasi yang kemudian berkembang menjadi perang saudara, Assad menjawab bahwa Suriah adalah korban terorisme.

"Apa yang kami alami sekarang ini bukanlah perang saudara. Ini adalah perang dalam berntuk baru," kata dia sambil menambahkan bahwa gerilyawan Islam dari 80 negara telah menyerang Suriah.

Beberapa pengamat menyebut jumlah gerilyawan Islam mencapai 30.000 orang dari total 100.000 gerilyawan Suriah.

"Saya dapat mengatakan pada anda bahwa sekitar 80 sampai 90 persen pemberontak adalah teroris Alqaidah," kata Assad.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement