Jumat 20 Sep 2013 08:00 WIB

Australia Butuh Ribuan Perawat Penyandang Cacat

Red:
Menteri Pelayanan Penyandang Cacat, Tracy Davis
Menteri Pelayanan Penyandang Cacat, Tracy Davis

CANBERRA -- Otoritas Federal dan Negara Bagian saat ini tengah berupaya menggandakan jumlah tenaga kerja perawat penyandang cacat  menyusul terbitnya Skema Asuransi Penyandang Cacat Nasional (NDIS).

Rancangan program yang dilaporkan PricewaterhouseCoopers yang diperoleh ABC menunjukan lebih dari 80 ribu tambahan pekerja akan dibutuhkan diseluruh Australia.

Angka itu termasuk 20 ribu posisi manajer dan administrasi serta jumlah yang sama untuk perawat pribadi.

Menteri Layanan Penyandang cacat Queensland Tracy Davis mengatakan 13 ribu lebih tenaga kerja perawat penyandang cacat dibutuhkan di Australia untuk mendukung skema NDIS.   Ia mengatakan pemerintah negara bagian akan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk mendorong masyarakat terlibat di sektor ini. "Kita perlu mulai membangun kapasitas saat ini juga, karena itu kita telah menanamkan modal lewat inisiatif ini senilai AUS$1.9 juta, hanya untuk memulai melaksanakan inisiatif ini,” katanya.

"Ini adalah tantangan bagi Australia tapi kita baru menempatkan ini sebagai prioritas ketika ada orang-orang yang membutuhkan pelayanan ini. Karenanya kita membutuhkan staf yang bisa melaksanakan tugas tersebut.

"Kita mendorong siapa saja yang tertarik dalam membantu orang dan menganggapnya sebagai kesempatan kerja di sektor penyandang cacat.”

Davis mengatakan pemerintah negara bagian saat ini tengah menggelar forum di wilayah masing-masing untuk mempromosikan kesempatan ini kepada tenaga kerja penyandang cacat dan akan mensubsidi pelatihan terkait pekerjaan itu.

Siapapun yang belum memegang sertifikasi Kualifikasi III boleh mengajukan diri mendapatkan subsidi tersebut.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement