Jumat 20 Sep 2013 18:02 WIB

Penyebaran Virus Corona Arab Saudi Berpusat di Riyadh

Rep: Nur Aini/ Red: Fernan Rahadi
Dua warga negara Arab Saudi mengenakan masker. Penting menggunakan masker di Arab Saudi meski tidak sakit untuk mencegah penularan virus Corona.
Foto: AP PHOTO
Dua warga negara Arab Saudi mengenakan masker. Penting menggunakan masker di Arab Saudi meski tidak sakit untuk mencegah penularan virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Para peneliti di Inggris dan Arab Saudi mengatakan pusat penyebaran coronavirus, varian baru SARS di Arab Saudi berada di Riyadh. Akan tetapi, mereka belum menemukan jawaban bagaimana virus menyebar.

Dalam laporan online Lancet yang dilansir  Aljazirah, ilmuwan mengatakan mereka telah mengumpulkan pohon keluarga coronavirus yang menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dengan menggunakan sampel dari 21 pasien di Arab Saudi. Dengan pengecualian sekelompok kasus di kota timur al-hasa, titik fokus dari wabah berada di ibukota Saudi.

"Hasil ini menunjukkan virus beredar di Arab Saudi berpusat di sekitar Riyadh, dengan penyebaran sporadi ke pusat-pusat lainnya," ujar laporan ilmuwan.

Bukti menegaskan teori bahwa virus mungkin melompat ke manusia dari hewan. Sejarah genetik virus menunjukkan infeksi berulang mungkin terjadi sejak penyebaran dari hewan, tetapi sumber hewan tersebut belum jelas.Penelitian telah dilakukan di Arab Saudi mulai dengan sampel unta dan kelelawar hingga kambing.

Kelompok kasus di al-Hasa, menunjukkan jenis virus terkait erat, yang konsisten dengan penyebaran dari manusia ke manusia. sampel di riyad memiliki keragaman genetik yang luas. Hal itu dinilai virus bisa jadi dikirim dari sumber hewan yang terus menerus dibawa dari tempat lain. Alternatif yang lainnya, virus yang faktanya berpusat di Riyadh membuatnya rentan ditularkan dari manusia ke manusia.

"Penularan virus terlihat lebih rumit dari yang diantisipasi," ujar profesor Universitas College London, Alimuddin Zumla.

Ditanya terkait sumber mana yang mungkin, dia mengatakan tidak jelas. Teori untuk mengeksplorasi sumber termasuk pada makanan. Organisasi Kesehatan Dunia pada Kamis kemarin mengkonfirmasi 132 kasus MERS, dengan 58 kematian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement