REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Gerakan Hamas menyediakan 100 ribu dolar AS untuk pembuatan film tentang penculikan dan pertukaran tentara Israel Gilad Shalit dengan tahanan Palestina, kata pejabat Hamas pada Selasa (17/9). Film itu akan dibuat di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas oleh Al-Wataniya, perusahaan media setempat, kata Mohammed Al-Ar'ir dari kementerian kebudayaan.
"Syuting akan dimulai dalam beberapa hari mendatang. Kami akan membuat film di Gaza untuk meningkatkan produksi perfilman Palestina dan karena Gaza adalah tempat adegan nyata," kata Al-Ar'ir, seperti dilansir dari Xinhua, Jumat (20/9). Dia mencatat bahwa film itu tidak akan menunjukkan rincian baru tentang bagaimana Hamas menahan Shalit selama lebih dari lima tahun di Gaza.
Shalit, yang ditangkap dalam serangan lintas-perbatasan di satu pangkalan militer Israel di dekat Gaza pada tahun 2006, dibebaskan Oktober 2011 dalam pertukaran untuk lebih dari 1.000 tahanan Palestina. "Penangkapan itu merupakan peristiwa penting dalam sejarah rakyat Palestina dan perlawanan mereka. Itulah mengapa kita akan gambarkan dalam film," kata Al-Ar'ir.
Iran, pendukung utama keuangan Hamas sampai tahun 2012, seharusnya menutupi anggaran film itu, tetapi pemerintah Iran menolak untuk menggelontorkan uang karena Hamas menolak untuk mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam menekan pemberontakan yang sedang berlangsung, kata Al-Ar'ir.
Al-Ar'ir mengatakan, Hamas akan mengabaikan kemungkinan kritik mengenai pembiayaan film. "Jika dunia ingin mengkritik, harus melakukan ini untuk pendudukan Israel, yang masih menguasai ribuan tahanan kami."
Hamas mengambil alih Gaza pada 2007 setelah menundukkan pasukan yang setia kepada Presiden Otoritas Nasional Palestina Mahmoud Abbas. Sejak saat itu, Palestina telah menghasilkan dua film tentang komandan senior mereka yang dibunuh oleh serdadu Israel.