Ahad 22 Sep 2013 11:42 WIB

Terbukti Suap, Pejabat Cina Divonis Penjara Seumur Hidup

Bo Xilai, politisi dan mantan pejabat Cina yang diduga terlibat korupsi
Foto: SMH
Bo Xilai, politisi dan mantan pejabat Cina yang diduga terlibat korupsi

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Pengadilan Cina memutuskan mantan pejabat dan politisi ternama Bo Xilai bersalah dalam kasus penyuapan, penggelapan dan pernyalahgunaan kekuasaan.

Bo dipecat dari jabatannya sebagai petinggi Partai Komunis pada tahun lalu menyusul sebuah kasus pembunuhan pengusaha Inggris Neil Heywood yang melibatkan istrinya.

Mantan ketua partai di Chongqing ini menolak semua dakwaan yang disampaikan jaksa dalam persidangan Agustus lalu. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas kasus penyuapan, 15 tahun untuk penggelapan dan tujuh tahun untuk penyalahgunaan kekuasaan.

Dia memiliki hak untuk mengajukan banding dalam 10 hari setelah putusan vonis, tetapi koresponden BBC menyebutkan langkah tersebut tampaknya tidak akan berhasil.

Dalam putusan tersebut, Hakim menyebutkan Bo membahayakan kepentingan nasional Cina dan rakyatnya, bersalah dalam menyalahgunakan kekuasaan dengan menerima suap sebesar 20 juta Yuan. Hakim menolak klaim Bo yang menyebutkan mengalami penyiksaan.

Wartawan BBC John Sudworth, melaporkan dari luar persidangan, bahwa hakim mementahkan seluruh argumen kuasa hukum Bo. Jaksa menyebutkan Bo menerima suap dan penggelapan dana masyarakat dari Dalian, di mana dia pernah menjabat sebagai Wali Kota.

Dia juga didakwa menyalahgunakan jabatannya untuk menutupi perbuatan istrinya Gu Kailai, yang dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan Neil Heywood pada 2011 lalu.

Dalam persidangan Gu Kailai mengatakan Heywood merupakan ancaman bagi putra mereka, Bo Guagua dan mengatakan menerima hadiah dan seorang pengusaha, Xu Ming, yang menjadi sumber penerimaan suap Bo.

Agustus 2012 lalu, Hakim memutuskan Gu Kailai terbukti bersalah atas kematian Neil Heywood dengan cara meracuninya karena masalah konflik kepentingan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement