REPUBLIKA.CO.ID,HONG KONG -- Mulai malam ini dan besok, pemerintah dan warga di Hong Kong bersiap menghadapi Topan Usagi, yang diperkirakan akan menjadi badai paling dahsyat yang menerjang Hong Kong selama lebih 30 tahun.
Seperti dikutip BBC, para pejabat mengatakan kegiatan di pelabuhan Hong Kong -salah satu pelabuhan paling sibuk di dunia- untuk sementara dihentikan.
Penerbangan juga telah dibatalkan. Para petugas cuaca memperingatkan munculnya banjir akibat besarnya gelombang dan angin kencang.
Pemerintah Hong Kong mengatakan bila situasi di kawasan ini tidak membaik kegiatan bisnis, termasuk bursa saham, akan ditutup pada Senin (23/9).
Para teknisi yang bekerja di pusat pembangkit listrik tenaga nuklir di Guangdong telah mengambil berbagai langkah untuk memastikan instalasi ini aman.
Sementara itu ribuan perahu nelayan di Delta Sungai Mutiara diambil dan ditempatkan di darat untuk mencegah perahu-perahu ini rusak atau terlempar oleh gelombang tinggi.
Kantor berita Xinhua mengatakan jumlah perahu yang dipindahkan dari delta tak kurang dari 44.000.
Kecepatan Usagi, yang dalam bahasa Jepang berarti kelinci, bisa mencapai 156 km/jam.
Setidaknya dua orang tewas ketika Topan Usagi melewati Selat Luzon yang memisahkan Taiwan dan Filipina.
Tak kurang dari 3.000 warga diungsikan ketika Usagi melewati Taiwan.