Ahad 22 Sep 2013 22:35 WIB

Rusia Tawarkan Pasukannya Bantu Pelucutan Senjata Kimia Suriah

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Bendera Rusia
Bendera Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menawarkan bantuan personel militer untuk membantu operasi pelucutan senjata kimia Suriah. Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov mengatakan pengawas militer dapat membantu Suriah menghancurkan persediaan senjata militer di bawah kesepakatan AS-Rusia. 

Lavrov mengatakan bantuan itu tidak butuh pasukan besar, tapi hanya pengawas dalam jumlah kecil. Dia menyarankan negara Arab dan Turki dapat menjadi bagian dari misi pengawas tersebut. 

Lavrov juga menuduh AS memeras untuk resolusi PBB. Dia mengatakan AS, Inggris, dan Prancis telah dibutakan oleh pemikirannya tentang rezim di Suriah. 

Dia mengatakan negara Barat mengancam untuk berhenti melucuti senjata kimia Suriah kecuali kalau Rusia mau mendukung resolusi PBB untuk menggunakan militer melawan Presiden Bashar al-Assad. Rusia, aliansi utama pemerintahan Suriah telah memblokir sejumlah resolusi di Dewan Keamanan. 

"Rekan Amerika mulai memeras kami," kata Lavrov seperti dikutip BBC, Ahad (22/9). 

Dia menilai AS, Inggris, dan Prancis harus fokus untuk memecahkan masalah senjata kimia Suriah. Pengawas senjata kimia internasional, OPCW mengatakan Suriah telah memenuhi tenggat dengan mengirimkan rincian data senjata kimia. 

Suriah diperkirakan memiliki 1.000 ton senjata kimia. Itu merupakan langkah awal pelucutan senjata kimia Suriah yang merupakan bagian dari kesepakatan antara Rusia-AS. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement