REPUBLIKA.CO.ID, BAGDHAD -- Serangan bom bunuh diri pada pemakaman Sunni di Baghdad, Irak, Ahad (22/9) waktu setempat telah menewaskan 12 orang.
Sumber-sumber medis dan keamanan mengatakan penyerang yang meledakkan bomnya di sebuah tenda pemakaman di daerah Dura di Baghdad selatan itu juga melukai sedikitnya 30 orang.
Serangan itu terjadi sehari setelah pemboman terhadap pelayat di Kota Sadr, sebuah daerah Syiah di Baghdad utara, menewaskan sedikitnya 73 orang dan melukai lebih dari 200.
Kekerasan itu merupakan yang terakhir dari gelombang serangan terburuk di Irak sejak 2008. Kekerasan tahun ini telah menewaskan lebih dari 4.300 orang.
PBB sebelumnya telah memperingatkan kemungkinan serangan balasan atas pemboman di Kota Sadr.
"Pembalasan hanya menimbulkan kekerasan lebih lanjut. Tanggung jawab semua pemimpin untuk mengambil tindakan tegas agar kekerasan tidak meningkat," kata Gyorgy Busztin, deputi utusan khusus sekretaris jenderal PBB untuk Irak, dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan serangan dalam segala bentuk harus dikutuk.