REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Organisasi polisi internasional (Interpol) keras mengutuk serangan di Westgate Shopping Center, Nairobi, Kenya, Sabtu (21/9) lalu. Interpol menjanjikan dukungan penuh buat Pemerintah Kenya dalam penyelidikan mereka.
"Serangan terhadap pusat pertokoan ini telah menewaskan banyak warga sipil yang tak berdosa. Itu adalah pertumpahan darah yang membuat terkejut warga di semua negara," kata Sekretaris Jenderal Interpol, Ronald K. Noble, Ahad (22/9).
Interpol mengutuk serangan tak berperasaan ini. Noble menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga dan orang yang dicintai oleh korban.
Interpol menawar penggelaran Tim Reaksi Peristiwa yang terdiri atas petugas ahli forensik, ahli anti-teror dan analis setelah serangan di pertokoan di Nairobi.
Kelompok gerilyawan Somalia Ash-Shabaab dilaporkan mengaku bertanggung-jawab atas serangan itu. ''Kepala Interpol merujuk peristiwa tersebut sebagai serangan teror yang diserukan belum lama ini oleh pemimpin Al Qaida, Ayman Az-Zawahiri,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Senin.
Peristiwa itu dilakukan pada Sabtu pagi oleh beberapa tersangka gerilyawan yang melancarkan serangan mematikan di pusat pertokoan yang sering dikunjungi warga Kenya yang kaya dan orang asing di Ibu Kota negeri tersebut.
Serangan, menurut gerilyawan, adalah pembalasan atas aksi militer negara Afrika Timur itu terhadap kelompok gerilyawan Ash-Shabaab di Somalia.