REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Serangan untuk membebaskan sandera dari pasukan al-Shabab di pusat perbelanjaan di Nairobi, Kenya semakin gencar. Sedikitnya 68 orang tewas dalam serangan tersebut.
Baku tembak terdengar dari dalam pusat perbelanjaan Westgate Nairobi setelah pasukan keamanan meluncurkan serangan melawan al-Shabab. Pasukan keamanan mengeklaim telah menyelamatkan sebagian besar sandera pada Ahad waktu setempat. Akan tetapi, jumlah sandera yang masih dipegang al-Shabab belum diketahui.
Pria bersenjata yang berasal dari somalia menyerbu Westgate pada Ahad (22/9) dengan menggunakan granat dan senapan serbu. Serangan menewaskan sedikitnya 68 orang dan melukai 150 orang lainnya.Juru bicara militer, Cyrus Oguna mengatakan sebagian besar sandera telah dibebaskan, tanpa memberi jumlah pasti.
"Sebagian besar dari mereka dehidrasi dan terguncang," ujarnya dikutip Al-Jazeera edisi Senin (23/9). Kelompok penyerang tersebut menginginkan Kenya menarik pasukannya dari Somalia dimana al-shabab berperang melawan pemerintah.
Pada Ahad waktu setempat, sejumlah orang keluar dari mal dengan aman dan mengindikasikan tidak semua orang di dalam gedung ditahan al-Shabab. Dewan Keamanan PBB mengutuh serangan tersebut. Mereka meminta Kenya merespon serangan sesuai dengan ketentuan hukum HAM internasional.