REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Cina, Senin (23/9), dengan keras mengutuk serangan terhadap Kedutaan Besar Rusia di Damaskus. Negeri Tirai Bambu itu mendesak semua pihak di Suriah agar melindungi keselamatan diplomat asing.
"Kami benar-benar prihatin, dan menyampaikan belasungkawa kepada orang yang cedera," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei dalam satu pernyataan rutin. Ia juga mengomentari serangan bom mortir pada Ahad (22/9), sehingga melukai tiga diplomat.
Dalam insiden tersebut satu bom ditembakkan oleh gerilyawan di wilayah bergolak Brazeh ke kompleks kedutaan besar itu. Brazeh menjadi ajang bentrokan sengit yang berkecamuk selama berhari-hari antara gerilyawan dan militer Pemerintah Suriah.
Hong mengatakan semua pihak di Suriah mesti sepenuhnya mematuhi Konvensi Wina mengenai Hubungan Diplomatik, dan melindung keselamatan diplomat serta misi asing, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin malam.
Konvensi itu, yang berlaku pada 1964, menetapkan perwakilan diplomatik dan misi asing tak bisa dilanggar. Hong juga mendesak semua pihak di Suriah agar mewujudkan gencatan senjata dan menghentikan kerusuhan segera, dan memulai dialog politik serta proses peralihan sesegera mungkin, guna mewujudkan kestabilan