Selasa 24 Sep 2013 07:20 WIB

Musik Piringan Hitam Kembali Tren di Australia

Red:
Toko penjual piriangan hitam
Toko penjual piriangan hitam

PERTH -- Disaat penjualan musik dalam format Compact Disk (CD) terus menurun lantaran kalah bersaing dengan musik digital, data penjualan terbaru menunjukan musik dalam bentuk piringan hitam justru semakin meningkat.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Rekaman Australia (ARIA), di Australia tahun lalu,  penjualan album piringan hitam meningkat 70% sementara edisi single piringan hitam naik 50% tahun 2011 lalu.

Kepala Eksekutif ARIA, Dan Rosen mengatakan tren ini merupakan titik balik besar dan momentum kembalinya tren piringan hitam. "Penjualan piringan hitam yang meningkat dua kali lipat tahun lalu merupakan fenomena yang menarik, pasalnya format ini sempat sangat terpuruk,  namun ternyata berhasil meroket kembali dari total penjualan hanya $1 juta menjadi $2 juta dalam setahun terakhir," katanya  gembira.

"Menurut saya ada romansa besar yang mendorong orang ingin mendengarkan musik dengan cara meletakan piringan hitam didalam pemutar dan menurunkan jarum pembaca dan mendengar suara gesekan di alat tersebut dan suara yang mengayun.

"Banyak artis pendatang baru menjual musik mereka dalam bentuk piringan hitam dan banyak juga yang merekam dalam bentuk piringan hitam namun masih memungkinkan fans mendownload versi digital.”

Peningkatan penjualan piringan hitam ini diakui pemilik toko music piringan hitam terkenal di Brisbane, Rocking Horse Records yang selama 4 dekade telah menjadi lokasi ziarah bagi para pecinta musik.

Pemiliknya, Owner Warwick Vere yang telah mengalami pasang surut penjualan industri musik menilai piringan hitam saat ini kembali berjaya. "Akhir tahun 2009-2010  industri piringan hitam mulai kembali bangkit. Dan kami sangat terselamatkan oleh tren tersebut.

Dan menurutnya generasi muda saat ini juga sangat menggemari musik piringan hitam. Hal itu tampak dari banyaknya anak muda berusia 20 tahunan yang mengunjungi tokonya mencari musik piringan hitam.

Komentar serupa juga diungkapkan penjual piringan hitam, Shannon Logan. Ia bercerita awalnya ia hanya menjual keping musik piringan hitam favoritnya di pasar mingguan, namun kini dia makin sibuk dan akhirnya memutuskan membuka toko piringan hitam miliknya sendiri  Jet Black Cat Music di Barat Brisbane."CD sudah tidak tren lagi. semua orang dari berbagai kalangan umur mulai menggemari piringan hitam dan mulai mengoleksi dan benar-benar menghargainya. Benar-benar menggembirakan.” Tuturnya bahagia.

"Makin banyak remaja yang datang ke toko saya, terutama tahun lalu. Mungkin karena file musik mp3 sangat mudah diunduh, mereka ingin memiliki musik yang sudah mereka miliki dalam bentuk MP3 ke bentuk piringan hitam agar lebih awet dikoleksi.”

Seiring dengan peningkatan penjualan piringan hitam, permintaan rekaman musik diatas keping piringan hitam juga terus meningkat. Hal ini diakui perusahaan rekaman musik piringan hitam terakhir yang masih bertahan di Australia, Zenith Records di Melbourne.

Paul Rigby, terjun ke industri piringan hitam setahun setelah bekerja merekam musik dalam format Compact Disc. "Banyak orang yang ingin musiknya direkam di piringan hitam dan sejauh ini permintaan tidak pernah sepi," ceritanya.

Bahkan lantaran maraknya permintaan, Zenith Records terpaksa  harus  menambah jumlah karyawannya dua kali lipat dan membeli dua mesin perekam piringan hitam.

Kualitas suara

Profesor dari Universitas Griffith, Ian Woodward penulis buku "Kebangkitan Rekaman Piringan Hitam" yang akan terbit tahun depan mengatakan tren ini dipicu sejumlah faktor. "Ada persepsi kalau rekaman musik dari piringan hitam itu terdengar lebih bagus dan berumur lebih panjang," katanya.

"Memang demikian, tapi tentu saja tidak semua pendengar bisa membedakan kualitas suara dari CD, digital dan piringan hitam. Tapi persepsi umum menilai suara piringan hitam lebih hangat dan lebih manusiawi.”

Dia juga menilai piringan hitam membekukan kebiasaan mendownload musik digital. "Membeli dan mendengatkan piringan hitam terkadang lebih menggambarkan komitmen politik terhadap industri download global namun lebih sering menunjukan kalau seseorang adalah penggemar musik yang fanatic.”

Peningkatan penjualan piringan hitam juga menjadi trend di Amerika. Data  survey divisi hiburan AC Nielsen menyatakan perusahaannya mulai mengawasi penjualan piringan hitam sejak tahun 1991. Dan sejak itu diketahui ketika penjualan musik dalam bentuk CD turun 14,2% di awal tahun ini, penjualan piringan hitam justru meningkat 33.5%.

Sepanjang tahun ini diperkirakan sudah lebih dari 4 juta keping piringan hitam yang  terjual di Amerika Serikat.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement