Selasa 24 Sep 2013 09:18 WIB

Pemerintah Kenya: Serangan di Mal Telah Berakhir

Rep: Nur Aini/ Red: Fernan Rahadi
Seorang tentara mengevakuasi pengunjung mall Westgate di Nairobi, Kenya, yang diserang gerilyawan pada 21 September.
Foto: EPA/Kabir Dhanji
Seorang tentara mengevakuasi pengunjung mall Westgate di Nairobi, Kenya, yang diserang gerilyawan pada 21 September.

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Menteri dalam negeri Kenya mengumumkan pasukannya telah mengontrol pusat perbelanjaan Westgate di Nairobi dengan semua sandera diyakini telah dibebaskan setelah penyerbuan kelompok al-Shabab.

Dalam penyerbuan itu, 62 orang tewas. Pemerintah mengatakan serangan selama tiga hari telah berakhir. Dia mengatakan pasukan menyisir gedung dan tidak ada perlawanan lagi.

"Pasukan khusus kami di dalam gedung mengecek ruang. Kami pikir semua orang, sandera telah dievakuasi," ujar juru bicara pemerintah, Manoah Esipisu dikutip Aljazirah.

 

Dalam akun twitter kementerian dalam negeri dikatakan pasukan telah mengontrol Westgate. Kelompok asal Somalia al-Shabab mengklaim bertanggungjawab atas serangan mematikan yang melukai 200 orang tersebut.

Akan tetapi dalam wawancara pada Senin (23/9), Menteri Luar Negeri Kenya, Amina Mohamed mengatakan alqaidah bertanggungjawab pada serangan tersebut. Al-Shabab tidak bergerak sendiri dan merupakan bagian dari kampanye teroris internasional. Dia mengatakan 20 pria bersenjata dan wanita berada di balik serangan. Korban dan penyerang berasal dari sejumlah negara.

Dalam pidatonya, Presiden Somalia, Hassan Sheikh Mohamud mengatakan Shabab merupakan ancaman bagi dunia. "Mereka adalah ancaman bagi benua Afrika, dan dunia pada umumnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement