Selasa 24 Sep 2013 18:20 WIB

Belasan Taliban Serahkan Diri

Mantan anggota Taliban memegang senjata mereka saat gabung dalam acara bersama pemerintah Afghanistan di Herat, Kabul, Afghanistan.
Foto: AP/Hoshang Hashimi
Mantan anggota Taliban memegang senjata mereka saat gabung dalam acara bersama pemerintah Afghanistan di Herat, Kabul, Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, LASHKAR GAH -- Sebanyak 14 anggota cabang Taliban menyerahkan diri kepada pemerintah di Provinsi Helmand, Afghanistan selatan, Selasa.

"Sebanyak 14 petempur Taliban, Selasa pagi, mencela kerusuhan dan bergabung dalam proses perujukan serta perdamaian yang digagas pemerintah," kata Gubernur Provinsi Helmand, Mohamad Nahim, kepada wartawan dalam satu upacara.

Kegiatan itu diselenggarakan di Ibu Kota Provinsi Helmand, Lashkar Gah, untuk menyambut mantan gerilyawan itu.

Kelompok tersebut aktif di daerah sekitar kota itu. ''Dengan penyerahan diri mereka, perdamaian dan kestabilan akan lebih diperkokoh di sana,'' kata Nahim sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Selasa.

Pemerintah Afghanistan mendirikan Dewan Perdamaian Tinggi yang memiliki 70 anggota. Dewan ini meluncurkan proses perujukan serta perdamaian pada 2010 guna mendorong Taliban agar melucuti senjata anggotanya dan menghentikan fanatisme.

Lebih dari 4.000 gerilyawan anti-pemerintah telah meletakkan senjata mereka di Afghanistan selama satu tahun belakangan.

Gerilyawan Taliban --yang memerangi pasukan Afghanistan dan lebih dari 78.000 prajurit pimpinan NATO-- belum mengeluarkan komentar apa pun.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement