REPUBLIKA.CO.ID, MANILA--Pemimpin Gereja Katholik Filipina tetap tegas menolak kontrasepsi, aborsi dan pernikahan sejenis. Gereja Nasional mengumumkan sikap itu, Selasa (24/9) terlepas desakan Paus Fransiskus untuk melunakkan nada terhadap topik tersebut,
Sekitar 80 persen dari 100 juta populasi di Filipina adalah Kathilik, menjadikan negara itu salah satu benteng keyakinan tersebut di Asia. Pemimpin Gereja berkeras bahwa dogma tersebut harus dipegang teguh.
"Ia tidak berkata apa yang dilakukan Gereja salah atau benar. Ia hanya mengatakan untuk lebih bersikap sabar dan kasih," ujar Presiden Konferensi Gereja Katholik Filipina, Jose Palma, menanggapi pernyataan terkini Sri Paus.
"Ia tidak akan mengatakan kontrasepsi dan bahkan aborsi saat ini boleh. Tidak! Jangan berharap itu terjadi," ujar Uskup Agung Palma dalam komentar pada Senin.