Rabu 25 Sep 2013 06:36 WIB

Sejumlah Warga AS Direkrut Kelompok Bersenjata Somalia

Seorang tentara mengevakuasi pengunjung mall Westgate di Nairobi, Kenya, yang diserang gerilyawan pada 21 September.
Foto: EPA/Kabir Dhanji
Seorang tentara mengevakuasi pengunjung mall Westgate di Nairobi, Kenya, yang diserang gerilyawan pada 21 September.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Sejumlah warga Amerika Serikat (AS) telah tertarik meninggalkan kenyamaan untuk bergabung dengan kelompok militan Shebab Somalia. Kelompok ini dituding ada di balik serangan berdarah atas satu pusat perbelanjaan di Nairobi, Kenya.

Sementara FBI mengatakan pada Selasa (24/9) bahwa pihaknya belum dapat mengonfirmasi laporan-laporan bahwa dua atau tiga warga AS ada di antara pria-pria bersenjata yang menyerang mal Westgate di Nairobi. Kabar yang tersiar menyebutkan sejumlah warga Amerika berada di komunitas Somalia.

Kabar itu semakin meluas, khususnya sejak Menteri Luar Negeri Kenya, Amina Mohamed, mengatakan sedikitnya satu di antara para pemuda itu disebut- berasal dari Minnesota. Di wilayah itu terdapat komunitas Somalia terbesar di Amerika Serikat.

Lebih 20 pemuda telah direkrut oleh Shebab dari Minnesota tempat FBI melakukan investigasi yang disebut "Operation Rhino." "Investigasi masih dilakukan dan berlangsung selama beberapa tahun," kata juru bicara FBI Kyle Loven kepada kantor berita Prancis AFP.

Sedikitnya dua di antara para pemuda itu menjadi pelaku bom bunuh diri, yaitu Shriwa Ahmed menjadi warga negara AS pertama yang melakukan hal itu ketika dia menabrakkan truk penuh bahan peledak ke kantor Dinas Intelejen Puntland pada 2008. Beberapa lainnya telah meninggal dalam perang saudara di Somalia.

Tiga di antara mereka yang tewas dari Minnesota digambarkan dalam video yang diunggah oleh kelompok yang terkait Alqaidah itu awal tahun ini. "Ini benar-benar Disneyland," kata Troy Kastigar, salah seorang nonSomalia di antara mereka yang direkrut, mengatakan dalam video yang diterima KMSP News.

Invasi Somalia oleh tentara Ethiopia pada 2006 merupakan faktor utama dalam perekrutan warga Amerika-Somalia untuk bergabung dengan Shebab, kata Direktur the New American Foundation, Peter Bergen. Para pemuda ditarik untuk melindungi tanah air mereka," tulis Berger dalam editorial di CNN.com.

Para pejabat AS telah dapat menyusuri jejak dan menuntut beberapa orang yang telah membantu mencari dana bagi Shebab atau merekrut yang lain beberapa tahun terakhir, termasuk delapan warga Minnesota yang menerima hukuman penjara cukup lama sebagai hasil dari Operation Rhino.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement