Rabu 25 Sep 2013 09:12 WIB

Taman Safari Inggris Larang Pengunjung Kenakan Kostum Binatang

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Singa penghuni kebun binatang di Inggris
Foto: examiner.com
Singa penghuni kebun binatang di Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejumlah taman safari dan kebun binatang di Inggris serta wilayah sekitarnya memberlakukan dress code untuk menghentikan pengunjung menakut-nakuti hewan. Mereka dilarang untuk mengenakan pakaian animal print sebab itu akan membuat binatang di sana ketakutan.

Petugas di Chessington World of Adventures melihat perubahan dalam perilaku hewan setelah melihat pengunjung dengan pakaian aneh berjarak tak jauh dari mereka. Penjaga melaporkan, beberapa hewan bahkan mencoba berkomunikasi dengan pengunjung. Sebagian lainnya kemudian lari ketika melihat pengunjung, sebab takut jika mereka adalah predator. 

"Hewan semakin bingung ketika mereka melihat pengunjung yang berpakaian zebra dan jerapah mengemudikan mobil," ujar salah seorang juru bicara Chessington World of Adventures, Natalie Diloway, dilansir dari the Guardian, Rabu (25/9).

Pakaian yang dilarang meliputi apapun yang menyerupai kulit bintang, misalnya jerapah, macan tutul, cheetah atau harimau. Pihak taman safari dan kebun binatang menyiapkan pakaian khusus berwarna abu-abu yang mungkin dibutuhkan untuk pakaian ganti bagi pengunjung yang sudah terlanjur datang dengan pakaian animal print.

Ahli Perilaku Satwa, Dr Candy D'Sa mengataan warna dan pola dapat mengundang reaksi keras pada hewan. "Warna tertentu memberikan sinyal peringatan kepada hewan lain. Misalnya, garis-garis kuning dan hitam dari lebah, atau belang-belang macan tutul yang memicu naluri ketakutan dan sejenisnya," ujarnya.

Candy juga menambahkan bahwa gerakan juga bisa memicu reaksi dari hewan. Kelompok macan dan kucing besar misalnya, akan mulai tertarik untuk memburu jika melihat seorang pincang melewati kandang mereka sebab mereka terlihat lemah. Termasuk, jika ada pengunjung berpakaian zebra melewati kandang singa atau harimau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement