Rabu 25 Sep 2013 09:57 WIB

Rusia Serbu Aktivis Greenpeace di Laut Arktik

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Mansyur Faqih
Kapal Greenpeace Arctik Sunrise
Foto: AFP
Kapal Greenpeace Arctik Sunrise

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Rusia memutuskan akan menyeret Greenpeace ke ranah hukum terkait dengan kegiatan aktivis organisasi lingkungan internasional tersebut di kapal rig tambang minyak lepas pantai Arktik di Laut Pechora. Lapangan minyak itu adalah milik perusahaan energi raksasa, Gazprom.

Gazprom akan mulai beroperasi menambang minyak di lepas pantai Laut Arktik awal tahun depan. Ini akan menjadikan Gazprom sebagai perusahaan pertama yang mengebor lepas pantai di Arktik. Greenpeace menilai kegiatan ini bisa menyebabkan kerusakan besar pada ekosistem Arktik, namun perusahaan membantah ada risiko tersebut.

Greenpeace dijerat dengan tuduhan pembajakan sebab mereka memasuki lokasi tanpa izin. Kasus ini akan tetap dilanjutkan terlepas dari status kewarganegaraan aktivis yang bersangkutan. Jika terbukti bersalah, maka mereka terancam 15 tahun penjara di Rusia.

Kapal Greenpeace, Arctic Sunrise ditangkap Kamis pekan lalu. Penjaga pantai di Rusia menyerbu kapal tersebut setelah para aktivis berusaha untuk naik ke kapal rig milik Gazprom untuk menghentikan operasional perusahaan. Dengan cepat petugas turun dari tali helikopter dan mengelilingi para aktivis dengan senjata.

Greenpeace langsung kehilangan kontak dengan orang-orang di atas kapal setelah kapal itu disita. Pemerintah Rusia mengatakan mereka akan menarik kapal tersebut ke Pelabuhan Arktik Murmansk menggunakan kapal penjaga pantai. Namun, kapten kapal Arctik Sunrise menolak melaksanakan perintah. Akhirnya kapal itu ditarik paksa dan berlabuh di dekat Mishukovo, Murmansk Utara pada Selasa (24/9) kemarin.

"Para aktivis kami ditahan di atas kapal dan kami tidak punya cara menghubungi mereka. Mereka pada dasarnya sudah disandera dan kita tidak tahu apa yang akan mereka lakukan berikutnya. Kami akan segera mengetahui informasi tentang siapa dan apa tujuan mereka itu," ujar Perwakilan Greenpace di Murmansk, Maria Favorskaya, dilansir dari the Guardian, Rabu (25/9).

Favorskaya mengatakan ada 30 aktivis dari 16 negara di dalam kapal itu. Seorang Juru Bicara Kedutaan Besar Inggris di Moskow mengatakan kepada the Guardian, seorang pejabat konsuler sudah datang ke Murmansk dan mencoba mendapatkan akses komunikasi kepada enam warga negara Inggris yang menjadi anggota aktivis Greenpeace di sana.

Juru Bicara Komite Investigasi Rusia, Vladimir Markin menambahkan, kegiatan Greenpeace tidak hanya melanggar kedaulatan negara, tetapi juga mengancam ekosistem seluruh wilayah. 

Pemerintah Rusia memutuskan menyerbu kapal itu berangkat dari kecurigaan bahwa para aktivis menuju rig minyak itu sembari membawa bahan peledak.

Perwakilan Federation of Small Businesses (FSB) Inggris, Kreindlin mengatakan untuk bisa dikenakan tuduhan pembajakan, pemerintah perlu menunjukkan kegiatan para aktivis yang ingin merampas harta di lokasi menggunakan kekerasan. Namun, pihak berwenang Rusia tidak setuju.

Penasihat Umum Greenpeace, Jasper Teulings mengatakan para pendukung organisasi telah mengirimkan lebih dari 400 ribu surat kepada Kedutaan Besar Rusia di seluruh dunia untuk menyerukan pembebasan para aktivis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement