REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Brasil, Dilma Rousseff menyerang program mata-mata elektronik Amerika Serikat di depan Majelis Umum PBB di New York. Dikutip BBC, Rousseff mengatakan Brasil akan mengadopsi aturan dan teknologi untuk melindungi dirinya sendiri dari penyadapan ilegal.
Dia mengatakan pendapat washington bahwa memata-matai Brasil untuk melindungi negaranya dari teroris tidak bisa dipertahankan. Awal bulan ini, dia membatalkan rencana kunjungan ke Washington karena isu mata-mata tersebut. Rousseff mengatakan Brasil telah menjadi target penyadapan yang dilakukan oleh jaringan global spionase elektronik.
Dia mengatakan informasi perusahaan yang sering bernilai ekonomi dan strategis tinggi berada di pusat kegiatan spionase. Rousseff mengatakan mengganggu hubungan negara lain adalah penghinaan terhadap prinsip-prinsip yang harus membimbing hubungan antar negara dengan ramah. Pidatonya dilakukan sepekan setelah dia membatalkan kunjungan ke AS setelah dugaan tentang mata-mata AS muncul.
Dia menolak pendapat bahwa AS melakukan penyadapan ilegal untuk melawan terorisme. "Brasil, pak Presiden, tahu bagaimana melindungi diri," ujarnya.