Rabu 25 Sep 2013 13:04 WIB

Australia Lakukan Upaya Pencegahan Wisata Seks Anak-Anak

Red:
Eksplotasi Anak
Eksplotasi Anak

CANBERRA --Australia dan beberapa negara di Pasifik semakin mengkhawatirkan keterlibatan anak-anak dengan wisata seks yang sekarang sedang marak.

Jika tidak diatasi segera, maka kawasan Pasifik bisa menjadi sentra perdagangan seksual yang berkedok pariwisata.

Badan yang mengawasi penegakan hak asasi anak asal Selandia Baru, ECPAT mewaspadai adanya pariwisata seks, di tengah sedang meningkatnya industri di negara tersebut.

Mereka ingin melakukan pencegahan terhadap keterlibatan anak-anak dari ekspolitasi seksual.

Alan Bell, Direktur Nasional dari EPCAT mengatakan bahwa sejumlah perhatian perlu dipusatkan pada resiko dari peningkatan pariwisata dan sejumlah langkah perlu dilakukan.

"Lebih baik mencegah, daripada harus berurusan nantinya," tegas Alan.

"Di negara manapun, tidak hanya di Pasifik, jika ada pariwisata biasanya ada hubungannya juga dengan seks. Berhubung pariwisata di sini sedang gencar-gencarnya, maka menjadi hal yang tepat untuk mulai melihat masalah ini," tambahnya.

Menurut Alan, kini organisasinya sedang berusaha untuk melakukan pencegahan, terutama di kalangan generasi muda. Salah satunya adalah melalui penggunaan teknologi dan internet. "Semakin banyak anak-anak muda yang semakin paham akan kecanggihan teknologi, sehingga di luar pengawasan orang tuanya," katanya.

Selain itu, Alan juga akan mulai memperkenalkan sejumlah aturan pariwisata sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dri perusahaan-perusahaan penyedia jasa wisata.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement