Rabu 25 Sep 2013 15:51 WIB

Presiden Kenya Umumkan Ada 16 Penyerang di Mal

Seorang tentara mengevakuasi pengunjung mall Westgate di Nairobi, Kenya, yang diserang gerilyawan pada 21 September.
Foto: EPA/Kabir Dhanji
Seorang tentara mengevakuasi pengunjung mall Westgate di Nairobi, Kenya, yang diserang gerilyawan pada 21 September.

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI--Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta menyatakan lima militan tewas dalam operasi penyerbuan di mal setempat. Sementara, 11 orang ditangkap setelah serangan di sebuah pusat perbelanjaan berakhir.

Dia mengatakan serangan kelompok Al-Shabab dari Somalia di sebuah mal di Nairobi menewaskan 61 warga sipil dan enam polisi serta tentara. Serangan dimulai pada Sabtu pekan lalu dan dinyatakan berakhir pada Selasa (24/9) waktu setempat.

Tiga lantai dari gedung mal ambruk dan sejumlah mayat terperangkap dalam reruntuhan. Otoritas menyatakan mayat teroris berada di antara reruntuhan.

Presiden mendeklarasikan tiga hari berkabung nasional yang dimulai pada Rabu (25/9) waktu setempat. Kelompok militan al-Shabaab yang menyatakan diri loyal dengan Alqaidah mengklaim bertanggungjawab terhadap serangan.

Kelompok tersebut mengatakan serangan itu merupakan balas dendam atas masuknya militer Kenya ke Somalia dimana pasukan Uni Afrika menekan al-Shabaab. Dua tentara Kenya yang sebelumnya berada di dalam mal mengatakan meski presiden menyatakan operasi berakhir tetapi semua ruangan di dalam mal belum disisir.

Dalam laporan CBC, Rabu (25/9), belum jelas 16 penyerang yang disebutkan presiden sudah mewakili semua penyerang. Ada spekulasi tentang jumlah penyerang.

Al-Shabaab memperkirakan jumlah penyerang mencapai 6.000 orang termasuk puluhan warga Kanada dan Amerika. Pada Senin malam, Menteri Luar negeri Kenya, Amina Mohamed mengatakan penyerang termasuk dua atau tiga warga AS dan satu orang Inggris.

Dia mengatakan warga Amerika berusia 18-19 tahun dan merupakan turunan Somalia atau Arab. Penyerang dari Inggris adalah seorang wanita yang telah melakukan serangan beberapa kali sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement