Kamis 26 Sep 2013 02:35 WIB

Seperempat Anak Muda Inggris Tak Percaya Orang Muslim

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Muslim Inggris usai melakukan shalat Idul Fitri di Central Mosque London.
Foto: AP Photos
Muslim Inggris usai melakukan shalat Idul Fitri di Central Mosque London.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Survei terbaru menunjukkan seperempat dari pemuda Inggris berusia 18-24 tahun tidak mempercayai orang Muslim. Hasil itu menunjukkan masih tingginya Islamofobia di Inggris.

Dalam laporan the Independent, Rabu (25/9), seribu orang terlibat dalam survei yang digelar Radio 1 Newsbeat. Hasilnya, 28 persen pemuda mengatakan Inggris akan lebih baik dengan sedikit warga Muslim. Sementara, 60 persen meyakini publik Inggris memiliki citra negatif pada Muslim.

Jajak pendapat ComRes tersebut juga menemukan 29 persen orang yang disurvei percaya warga Muslim berbuat cukup untuk memerangi ekstrimis di komunitas mereka dan sepertiga yang disurvei tidak setuju dengan imigrasi baik bagi Inggris. Lebih dari 40 persen percaya warga Muslim tidak memiliki nilai yang sama dengan anggota komunitas lain. Sementara, 48 persen setuju Islam merupakan agama yang damai.

Data yang diambil dari Polisi Metropolitan menunjukkan 61 persen kenaikan kejahatan yang berbasis anti-Muslim selama setahun lalu di London. Dewan Muslim Inggris juga mencatat eskalasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah kematian Lee Rigby pada Mei lalu. Seorang penasehat untuk gerakan anti-Muslim mengatakan perlu ada intergrasi yang lebih pada anak muda Inggris.

"Temuan ini mengindikasikan kita butuh untuk memastikan anak muda percampuran pada tingkat lokal, dan bahwa mereka bekerja pada proyek-proyek bersama sehingga orang bisa mengenal Muslim dan sebaliknya," ungkap Akeela Ahmed.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement