Sabtu 28 Sep 2013 20:30 WIB

Ternyata Kantung Plastik Berpotensi Punya Manfaat Bagi Kesehatan

Red:
Partikel
Partikel

PERTH -- Selama ini kantung plastik dianggap sebagai musuh bagi lingkungan, tetapi kini sedang dikembangkan penelitian untuk menemukan manfaat kantung plastik di kemudian hari. Salah satunya adalah untuk mengobati kanker.

Para peneliti dari University of Adelaide di Australia telah menemukan cara untuk mendaur ulang kantung plastik non-biodegradable atau yang tidak bisa terurai secara alami dan kemudian diubah menjadi partikel kecil yang hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.

Partikel ini kemudian bisa dikembangkan untuk kepentingan medis, seperti mengobati kanker.

Profesor Dusan Locic, pakar teknik kimia dari University of Adelaide juga mengatakan partikel karbon nanotubes ini bisa memiliki kandungan berharga.

"Zat ini ratusan kali lebih kuat dari pada besi, karena memiliki kandungan elektrik, sehingga bisa digunakan untuk peralatan elektronik, seperti baterai bertenaga matahari," jelas Profesor Dusan.

Kegunaan lainnya adalah untuk membuat raket tenis.Diameter carbon nanotubes ini sekitar satu nanometer, atau 1 per 10.000 dari diameter rambut manusia.

Ide dari pengembangan carbon nanotubes ini berasal dari Tariq Altalhi, mahasiswa PhD asuhan Profesor Dusan.

"Metode yang ada sekarang adalah dengan menggunakan sumber karbon, seperti metana, propana, dan pelarut organik. Mahasiswa saya memiliki ide untuk menggunakan kantung plastik yang biasa saja," kata Profesor Dusan.

Dengan metode ini bukan saja baik untuk mendaur ulang, tetapi juga ramah lingkungan dibanding metode lainnya.

Potensi untuk mengobati sel kanker

Profesor Dusan mengatakan temuan ini juga akan mengarah pada penggunaan karbon nanotube untuk manfaat kesehatan.

"Kini kita sedang mengembangkan pendekatan baru untuk memasukan kandungan obat pada karbon nanotube untuk kemudian dimodifikasi menjadi zat antibodi. Saat kita memasukannya kedalam tubuh, mereka mampu mencari sel kanker dan kemudian melepaskan kandungan obat," ungkapnya.

Sementara mahasiswa PhD lainnya, Tarush Kumeria mengatakan proses transformasi kantung plastik menjadi nanotube relatif sederhana.

"Kita hanya gunakan kantung plastik biasa lalu dihancurkan menjadi kecil-kecil, beberapa miligram," jelas Tarush. "Kemudian kita masukan kedalam tungku dan membran alumina dan dipanaskan hingga 800 derajat."

"Saat kita panaskan, plastik akan meleleh dan terurai menjadi molekul karbon, dengan membran alumina kemudian karbon ini membentuk nanotube," tambahnya.

Proses selanjutnya adalah pendinginan yang biasanya memakan waktu sekitar satu hari. Kemudian baru akan dihasilkan jutaan carbon nanotubes.

Meski sudah ditemukan cara yang lebih aman untuk mendaur ulang plastik dan kemudian dikembangkan untuk manfaat kesehatan, tetapi Profesor Dusan mengatakan bukan berarti menyelesaikan masalah kantong plastik.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement