REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Menteri Dalam Negeri Kenya, Joseph Ole Lenku mengatakan sejumlah mayat anggota Al-Shabab kemungkinan masih berada di bawah reruntuhan pusat perbelanjaan Westgate di Nairobi. Pemerintah meyakini sedikitnya 10 penyerang tewas.
Pasukan Keamanan Kenya dan tim forensik asing terus menyisir ruangan mal pada Rabu (25/9) waktu setempat untuk memastikan kawasan aman setelah 40 jam penyerbuan oleh kelompok asal Somalia yang menewaskan puluhan orang. "Sejumlah hal yang dilakukan sekarang termasuk identifikasi sidik jari, DNA dan uji balistik," ujarnya dikutip Aljazirah.
Lenku mengatakan pengumpulan bukti butuh waktu setidaknya satu pekan. Tim investigas melibatkan ahli internasional. Ahli forensik dan investigator berasal dari sejumlah negara seperti Inggris, AS, Israel, Jerman, Kanada, dan Interpol. Penyerbuan mulai pada Sabtu siang pekan lalu ketika anggota al-Shabab masuk ke gedung dan menembakkan senjata otomatis serta melempar granat.
Meski situasi di dalam mal tidak aman pada Rabu lalu, petugas keamanan masuk ke gedung. Otoritas mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan bertambah. Diperkirakaan puluhan mayat masih ada di dalam mal. Kenya memulai hari berkabung nasional selama tiga hari pada Rabu kemarin.
Malam sebelumnya, Presiden Uhuru Kenyatta mengatakan penyerang telah dikalahkan. Serangan itu merupakan balas dendam setelah pasukan Kenya masuk ke wilayah Somalia dimana Al-Shabab tengah berjuang melawan pemerintahan setempat.