Kamis 26 Sep 2013 15:52 WIB

Bank Dunia Beri Pinjaman Pertama untuk Myanmar 140 Juta Dolar

Bank Dunia
Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, RANGOON — Kembali ke Myanmar setelah 20 tahun absen, Bank Dunia menyetujui pinjaman lunak bebas bunga senilai 140 juta dolar untuk membiayai pembangunan pembangkit tenaga listrik di Mon State. Ini adalah proyek investasi pertama bank dunia di negara itu sejak membuka diri lagi dari luar.

Country Manager Bank Dunia di Burma, Kanthan Shankar, seperti dilaporkan Irrawaddy. org, Kamis (26/9) menyatakan ada tim khusus untuk memonitor dan memastikan dana digunakan dalam proyek listrik negara itu, mengingat 70 persen populasi di Myanmar saat ini masih tak tersentuh listrik.

Pembangkit berbahan bakar gas itu tepatnya berlokasi di kota Thaton, empat jam berkendara dari Rangoon dan. PLTG didesain memproduksi kapasitas listrik 106 megawatt untuk mengaliri separuh kebutuhan di Mon State dan 5 persen kebutuhan negara, demikian penjelasan Bank Dunia.

Konsumsi energi per kapita di Burma masih salah satu yang terendah di dunia, kurang dari 30 persen rakyat memiliki akses terhadap listrik dan hanya 16 persen di area terpencil yang teraliri listrik.

"KIta memiliki tim di sini untuk memonitor kemajuan proyek dan melakukan audit keuangan ke mana uang dibelanjakan. Tanggung jawab memang kepada pemerintah, namun kami akan mengawasi mereka."

Kementrian Tenaga Listrik akan menerima pinjaman dengan jatuh tempo 40 tahun, rinciannya, 130 juta dolar akan digunakan untuk pembangunan fisik PLTG dan 10 juta dolar untuk dukungan teknis.

PLTG itu akan meningkatkan akses terhadap listrik di Mon State, begitu juga Rangoon dan area delta Irrawaddy. Proyek ini juga diperuntukkan mendukung target Myanmar menyediakan listrik merata ke seluruh kawasan pada 203-. Bank Dunia menyatakan jadwal tender proyek ini dilakukan bulan depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement