CANBERRA -- Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyatakan hari Jumat (27/09/2013) bahwa rencana Australia untuk menghalau kembali kapal-kapal pembawa pencari suaka tidak akan mengancam hubungan Australia-Indonesia. Ketegangan dengan Indonesia atas isu ini dipandangnya sebagai gangguan yang akan berlalu.
Pernyataan Abbott menyusul dirilisnya pernyataan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, mengenai pertemuan Marty dengan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, di New York.
Pernyataan tersebut antara lain memperingatkan bahwa rencana Australia menghalau kembali kapal-kapal pencari suaka dapat mengancam kepercayaan dan kerjasama antara Indonesia dan Australia.
Namun, Abbott berkata bahwa itu tidak akan terjadi. “Kalau Australia melakukan tindakan bodoh, jelas bisa [terancam], namun Pemerintahan ini tidak akan melakukan hal-hal bodoh,” ujar Abbott.
Mantan Menteri Luar Negeri Alexander Downer mengkritik Marty hari Kamis malam melalui ABC TV. Menurutnya, awak-awak kapal Indonesia tengah melanggar kedaulatan Australia dan pemerintah Indonesia seharusnya tidak mengkritik Pemerintahan Koalisi yang tengah berkuasa di Australia.
Downer berasal dari Partai Liberal, yang saat ini dipimpin Abbott. Namun, Abbott menyatakan pada kantor berita Fairfax bahwa ia tidak ingin melibatkan diri dalam pertengkaran dengan Indonesia.
“Hal yang paling tidak ingin saya lakukan adalah apapun yang tidak menunjukkan rasa hormat sepenuhnya atas kedaulatan Indonesia,” katanya.
Abbott berkata bahwa ketegangan antara Australia dan Indonesia perihal kapal pencari suaka hanyalah gangguan yang akan berlalu.