Jumat 27 Sep 2013 16:04 WIB

Greenpeace Bantah Jadi Agen Pemasaran Perusak Ekonomi Indonesia

Greenpeace
Greenpeace

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Organisasi nonpemerintah (NGO), Greenpeace membantah tudingan keras berbagai pihak yang menyebut organisasi lingkungan tersebut menjadi agen pemasaran untuk merusak perekonomian Indonesia.

"Greenpeace itu tidak anti-industri, baik sawit maupun kertas, kehadiran kami justru mendorong perusahaan sawit dan sektor kehutanan agar operasional di lapangan sesuai hukum dan berkelanjutan," kata Biro Kampanye Media Greenpeace Riau, Zamzami, di Pekanbaru, Jumat (27/9).

Menurut dia, industri sektor kehutanan yang ada di Indonesia, khususnya Riau, bisa tetap berjalan dengan sebagai mana mestinya tanpa meninggalkan deforestasi di lapangan.

Kehadiran Greenpeace di Indonesia juga mendapat dukungan dari pemerintah, khususnya Kementerian Kehutanan, yang tahu betul bagaimana kiprah penggiat lingkungan itu dalam melakukan kampanye.

Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mengunjungi kapal organisasi kampanye pelestari lingkungan "Greenpeace" yakni Rainbow Warior III yang sedang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Juni 2013.

"Kami mengimbau kepada asosiasi-asosiasi perusahaan untuk membuka dialog dengan NGO, termasuk Greenpeace, karena kami sangat mendorong pelaku usaha untuk mulai memperbaiki kinerja mereka di sektor kehutanan," ujarnya.

Greenpeace dan sejumlah NGO lain mencatat banyak perusahaan yang tidak memperhatikan dampak lingkungan, bahkan ada perusahaan yang beroperasi, namun tidak melengkapi surat izin.

"Seperti di Kabupaten Pelalawan, Riau. Perusahaan sawit yang sudah beroperasi sekian tahun, tapi belum memiliki izin. Jangankan operasional di lapangan yang merusak hutan, tapi memenuhi izin usaha saja masih banyak yang tidak dilakukan," ucapnya.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengimbau industri nasional dan internasional yang beroperasi di Indonesia untuk tidak terprovokasi dengan intimidasi Greenpeace agar tidak membeli produk di sektor kehutanan.

"Industri harus menyadari bahwa Greenpeace lebih banyak berperan sebagai 'marketing agent' untuk merusak perekonomian Indonesia dibandingkan sebagai penggiat lingkungan," kata Ketua Umum Apindo, Sofyan Wanandi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement