REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Dokter polisi yang menyisir mal Mestgate Nairobi untuk mencari mayat setelah serangan yang dilakukan pasukan al-Shabab mengatakan korban disiksa sebelum mereka tewas.
"Mereka (penyerang al-Shabab) mencopot mata, telinga, hidung. Jari dipotong dengan tang, hidung robek oleh tang," ujar dokter tersebut seperti dilansir Al-Arabiya, Jumat (27/9).
Laporan penyiksaan itu muncul di suratkabar setempat, The Star. "Itu bukan tuduhan, tapi kebenaran," ujar dokter tersebut.
Namun, pernyataan itu belum dapat diverifikasi. "Di sini ditemukan orang-orang tergantung dengan kait dari atap," papar dokter tersebut.
Dokter yang berbicara dengan status anonim, diturunkan ke lokasi setelah kejadian pada Rabu pagi. Polisi Kenya meminta masyarakat bersabar karena mereka masih bekerja untuk mencari mayat di lokasi.
Menurut Menteri Dalam Negeri Kenya, Josepg Ole Lenku, proses itu bisa memakan waktu sepekan untuk dipenuhi. Pernyataan tersebut datang di tengah meningkatnya kemarahan publik atas minimnya rincian pengepungan dari pemerintah Kenya.
Pria bersenjata senapan mesin dan senjata lainnya menyerbu mal Westgate Nairobi pada Sabtu sore. Mereka menembaki pengunjung mal. Selama penyerbuan, penyelamat mengevakuasi banyak korban, namun Palang Merah Kenya mengatakan 71 orang masih dinyatakan hilang.