Sabtu 28 Sep 2013 17:08 WIB

Rohani: Iran Ingin Berperan Aktif Dalam Perdamaian Suriah

Presiden terpilih Iran, Hassan Rohani
Foto: redpepper.co.ug
Presiden terpilih Iran, Hassan Rohani

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Iran ingin berperan "aktif" dalam konferensi perdamaian baru Suriah, kata Presiden Iran Hassan Rohani,Jumat .

"Untuk di Jenewa atau pertemuan internasional lainnya ...bila Iran harus berpartisipasi, (Iran) akan secara aktif menerima undangan itu dan berpartisipasi demi rakyat Suriah," kata Rohani dalam sebuah konferensi pers di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.

Rusia dan Amerika Serikat telah bekerja untuk mengatur konferensi perdamaian antara rezim Suriah Presiden Bashar al - Assad dan kelompok oposisi di Jenewa, untuk menindaklanjuti kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan tahun lalu tapi sejauh ini tidak pernah dilaksanakan.

Tapi apa yang disebut konferensi Jenewa II itu telah berulang kali ditunda di tengah perselisihan dalam oposisi Suriah, dan perselisihan mengenai negara mana saja, termasuk sekutu penting Suriah yaitu Iran, yang harus berpartisipasi dalam konferensi itu.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov akan bertemu Jumat dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki -moon dan para menteri luar negeri dari Inggris, Prancis dan Cina untuk membicarakan Suriah termasuk kemungkinan diselenggarakannya konferensi perdamaian.

Washington sejauh ini keberatan dengan kehadiran Iran di meja perundingan, dan menuduhnya aktif mendukung rezim Bashar dalam perang sipil brutal yang telah menyebabkan sekitar 110 ribu orang tewas, dengan menyalurkan senjata, uang dan tenaga manusia ke Suriah.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Kamis malam , setelah pertemuan pertama dengan Menteri Luar Negeri baru Iran, mengatakan Teheran pertama harus memahami apa yang disebut sebagai Komunike Jenewa yang diadopsi pada bulan Juni 2012.

Enam poin rencana itu menyerukan gencatan senjata segera untuk membuka jalan bagi dilakukannya transisi politik, tetapi sejauh ini belum diimplementasikan. Dan pertempuran di lapangan makin memburuk.

Siapa saja yang ingin ambil bagian dalam konferensi perdamaian pertama-tama harus "menandatangani Komunine Jenewa dan Iran tidak secara eksplisit melakukannya," kata pejabat Departemen Luar Negeri.

"Jadi sebagai hal pertama, saya sangat berharap bahwa mereka akan mengatakan bahwa mereka mendukung Komunike Jenewa, tidak hanya bahwa mereka menghargai atau menyambutnya, tetapi bahwa mereka mengakuinya," kata pejabat itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement