REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Amerika Serikat mengapresiasi peran Indonesia dalam menciptakan situasi damai di kawasan. Serta senantiasa menjadi bagian dari solusi atas masalah global melalui cara-cara diplomasi.
Apresiasi Gedung Putih itu disampaikan Menlu AS John Kerry dalam pertemuannya dengan Menlu Marty Natalegawa di sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, Jumat (27/9).
"Kesiapan Indonesia untuk menjadi bagian dari Pasukan Perdamaian PBB atas Mandat dan di bawah payung PBB merupakan kontribusi nyata dalam upaya menyelesaikan masalah di Suriah," kata Kerry seperti dilansir pernyataan pers Kemenlu RI, Sabtu (28/9).
Pemerintah AS juga mengapresiasi posisi prinsipil Indonesia terkait dengan penolakan penggunaan senjata kimia di Suriah. Marty bersama Kerry membahas sejumlah isu global dalam pertemuan di New York itu.
Selain perkembangan Suriah dan kawasan Timur Tengah lainnya, mereka juga menyinggung upaya ratifikasi Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir (CTBT). "Bagi Indonesia, diplomasi merupakan satu-satunya jalan untuk menyelesaikan tantangan global," kata Marty.
Ia secara spesifik menyambut baik perkembangan positif berbagai tantangan global yang merupakan hasil upaya diplomasi dewasa ini. Termasuk kemajuan terkait pemusnahan senjata kimia Suriah dan isu nuklir Iran.
Marty kemudian juga menyampaikan arti penting negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk AS dalam menciptakan situasi yang kondusif bagi keberlanjutan stabilitas keamanan dan kesejahteraan kawasan.
"Indonesia dan negara-negara anggota Asean akan melanjutkan kepemimpinan dalam membangun arsitektur regional di kawasan yang senantiasa mengedepankan stabilitas bersama, keamanan bersama dan kemakmuran bersama," kata Marty.