Ahad 29 Sep 2013 18:32 WIB

Baku Tembak Masih Terjadi di Kota Zamboanga Filipina

Tentara Filipina berlindung dibalik tank dalam pertempuran sengit dengan pemberontak di Kota Zamboanga
Foto: AP PHOTO
Tentara Filipina berlindung dibalik tank dalam pertempuran sengit dengan pemberontak di Kota Zamboanga

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pasukan Filipina memburu para anggota gerilyawan Moro di kota Zamboanga, Filipina selatan, Ahad (29/9), penduduk mendengar suara tembakan sehari setelah militer mengumumkan penghentian operasi tiga minggunya. Militer Sabtu mengumumkan bahwa polisi mengambil alih tanggung jawab dari pasukan untuk membersihkan bagan-bagian dari kota yang jadi satu pusat perdaganhan penting daerah itu, dari para gerilyawan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF).

Tetapi, hanya beberapa menit setelah militer mengatakan ancaman pada Zamboanga telah berakhir, tentara menewaskan tiga para petempur MNLF dalam satu bentrokan senjata yang juga menyebabkan enam tentara cedera. "Apa yang terjadi bukanlaah perlawanan yang terorganisasi. Ini adalah para pengacau yang berusaha melarikan diri dari penangkapan," kata Lekol Ramon Zagala kepada AFP Ahad (29/9) dan menambahkan hanya sejumlah kecil gerilyawan yang masih tersisa.

"Misi itu telah selesai.Kami telah melumphkan ancaman terhadap kota Zamboanga," tambah Zagala.

Di Manila Menteri Komunikasi pemerintah Presiden Benigno Aquino, Ramon Carandang juga memperingatkan akan bahaya para pengacaau, dengan mengatakan bahaya belum berakhir sama sekali. Para petemur MNLF menyerang desa-desa kota itu 20 hari lalu, menyandera dan menimbulikan aksi kekerasan selama beberapa minggu ketika mereka berusaha untuk mengganggu perundingan-perundingan perdamaian antara pemerintah dan satu kelompok gerilyawan saingan MNLF, Front Pembebasan Islam Moro (MILF).

Lebih dari 10 ribu rumah rata dengan tanah, yang memaksa sekitar 100 ribu orang--sekitar sepuluh persen dari jumlah penduduk kota itu -- mengungsi. Bentrokan terbaru itu menambah jumlah jumlah korban tewas dikalangan MNLF menjadi 189 orang, dengan 292 orang ditangkap atau menyerah, sementara 23 tentara dan polisi dan 12 warga sipil juga tewas. "Sejumlah 195 sandera sipil diselematkan dan pihak berwenang yakin tidak ada lagi para sandera yang ditahan para petempur MNLF itu," kata Zagala.

Militer mengataan Nur Misuari, pendiri MNLF awal tahun 1970-an mengirim ratusan pengikutnya yang bersenjata dipimpin pembantu utamanya , Habier Malik ke Zamboanga. Kartu identitas Malik ditemuka pada mayat seorang anggota MNLF, kaya Zagala, kendatipun terlalu dini untuk mengonfimasikan kematiannya dan pemeriksaan forensik sedang dilakukan.

Daerah konflik itu 30 sampai 40 hektar dari daerah permukiman yang padat, rawa-rawa bakau dan kolam-kolam -- bisa membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk membersihkan dari kemungkinan para anggota MNLF, bom-bom yang tidak meledak, ranjau-ranjau dan penguburan mayat-mayat pria-pria bersenjata, katanta. Operasi pembersihan dimulai dngan para ahli bom dan anjing-anjing pelacak bom memeriksa sebuah rumah sakit pemerintah yang terletak di perbatasan daerah yang diduduki. Sebuah peluru granat 40mm yang tidak meledak ditemukan di atap rumah sakit itu,kata wartawan di lokasi itu.

Gerilyawan Moro telah berperang sejak tahun 1970-an untuk mendirikan satu negara merdeka atau otonomi di wilayah selatan Filipina yang berpenduduk mayoritas Katolik itu. Sekitar 150 ribu orang tewas dalam konflik itu. Akan tetapi kelompok itu (MNLF) menentang satu perjanjiana perdamaian akhir antara pemerintah dan MILF yang beranggota 12.000 petempur. MNLF yakin perjanjian itu dapat menyebabkan haknya diabaikan.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement