REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penampilan Osama bin Laden yang berjenggot panjang dan memakai pakaian militer dijadikan ide untuk membuat kostum Halloween di Amerika Serikat (AS). Tapi, kostum tersebut mendapat protes dari sebagian warga. Salah satu supermarket yang menjual kostum, Walmart didesak untuk menarik kostum bertema turban dari situsnya.
Kostum tersebut dinilai melecehkan komunitas Sikh yang berbasis di AS. Dalam suratnya pekan ini, Koalisi Sikh mengatakan, kostum tersebut menyinggung korban serangan 11 September 2001 yang didalangi Osama bin Laden.
Koalisi tersebut menilai kostum menyebabkan stereotip negatif tentang turban dan jenggot yang menyebabkan kekerasan dan diskriminasi Sikh dan minoritas lainnya. Di Walmart, kostum digambarkan sebagai pakaian turban dewasa instan untuk dewasa. Amazon.com yang juga menjual kostum tersebut mendiskripsikan sebagai kostum untuk lucu-lucuan.
Direktur Hukum dan Kebijakan Koalisi Sikh, Rajdeep Singh menyatakan, ragu kostum tersebut akan membuat keluarga korban serangan 9/11 nyaman. Seorang juru bicara Warmart mengatakan akan menarik kostum tersebut dari situs.
"Kami meminta maaf dengan tulus kepada setiap pelanggan yang mungkin tersinggung oleh kostum ini," ujar Walmart dikutip Al-Arabiya, edisi Ahad (29/9).