REPUBLIKA.CO.ID, IPOH -- ''Pada awalnya, saya agak terkejut ketika tiba-tiba dihampiri beberapa anggota dan pegawai Departemen Agama Islam Perak ( JAIPk ). Namun, setelah diberitahu tentang program dakwah yang dijalankan, saya mulai mulai tenang," kata salah seorang pengunjung yang hanya ingin dikenal sebagai Ayu (30) seperti dikutip Harian Metro.
Ayu di antara beberapa pengunjung klub dangdut yang menerima 'serangan' dakwah mendadak JAIPk dalam program dakwah yang fokus pada beberapa pusat hiburan, tempat rekreasi dan pusat keramaian di negara bagian Malaysia tersebut.
Kehadiran lebih 30 anggota dan pegawai JAIPk itu turut disertai 20 siswa dari lima perguruan tinggi umum dan swasta (IPTA/IPTS ) negara bagian Perak. Mereka datang untuk memberikan ceramah kepada para pengunjung klub dangdut.
Mereka datang pada pukul 12 tengah malam pada Ahad kemarin. Kehadirannya mengejutkan hampir semua pengunjung klub dangdut yang terletak di jantung kota tersebut.
Ayu mengaku dia awalnya merasa tidak nyaman ketika 'serangan' dakwah dilakukan. Karena, kehadirannya saat itu untuk melihat suaminya yang bekerja sebagai pemain musik di klub dangdut tersebut.
"Saya akui pendekatan JAIPk bersama siswa muda ini sangat bagus. Karena selain mampu menyampaikan dakwah, mereka juga mengingatkan kami agar tidak terlalu menyimpang dari ajaran Islam,'' kata Ayu.