Senin 30 Sep 2013 16:44 WIB

Lagi, Muslim Myanmar Diancam

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Djibril Muhammad
Muslim Myanmar
Foto: superstock
Muslim Myanmar

REPUBLIKA.CO.ID, THANDWE -- Ratusan Muslim di Kota Thandwe, Negara Bagian Rakhine, Myanmar masih menjadi sasaran kebencian dari kelompok mayoritas di negara tersebut.

Sekelompok pemuda Budha di wilayah pesisir barat Myanmar itu kembali menyatroni rumah-rumah Muslim untuk dibakar.

Reuters melansir sejak Ahad (29/9) kota di 260 kilo meter sebelah barat laut Yangon itu dalam keadaan mencekam. Kepolisian berjaga ketat di setiap pintu masuk kawasan pariwisata itu.

Keluarga Muslim dikatakan tidak boleh keluar rumah. Hal tersebut mengantisipasi kerusuhan di jalanan. "Kami sekarang mengalami lagi ketakutan seperti waktu-waktu sebelumnya. Dan kami diminta (kepolisian) untuk berdiam diri di dalam rumah," kata Ketua Perhimpunan Muslim Kaman, Kyaw Zan Hla, seperti dilansir Reuters, Senin (30/9).

Ia mengatakan, sekitar dua ratusan pemuda Budha berkonvoi menggunakan motor di jalanan Kota Thandwe, saat Ahad (29/9) malam waktu setempat. Mereka menggunakan masker dan topeng serta membawa kayu dengan api yang menyala-nyala.

Namun kepolisian membubarkan paksa aksi nekat kelompok mayoritas itu. Insiden tembak menembak pun sempat terjadi saat pembubaran. kepolisian mencatat nol korban jiwa dalam ancaman kali ini.

Masih menurut Reuters, gesekan kelompok Muslim dan Budha di Rakhine tidak lekang. Ancaman kali ini pun berawal dari pertikaian yang tidak rumit.

Kepolisian menceritakan, ancaman kerusuhan berawal dari ketersinggungan seorang pemuda Budha tidak dapat tempat parkir di sebuah resor dekat Pantai Ngapali. Resor itu dikelola seorang Muslim.

Merasa terhina, pemuda itu memobilisasi warga dan memprovokasi. Tapi kepolisian tidak memberikan nama pemuda tersebut. Sekitar 800 ribu Muslim terusir dari tanah kelahirannya di Myanmar. Terparah adalah di Negara Bagian Rakhine.

Pada Juni tahun lalu sekira 237 muslim tewas dibunuh dalam aksi anti-Muslim Rohingya dari kelompok Budha di negara bekas junta itu. Penghujung 2012, tercatat tidak kurang dari 192 Muslim Rohingya kembali tewas akibat permusuhan serupa.

Di Myanmar tercatat sekira lima persen dari 60 juta jiwa populasi Myanmar adalah Muslim. Terbesar adalah etnis Rohingya dan Kemans.Namun konstitusi Myanmar, hingga sekarang tidak mengakui keberadaan kelompok muslim tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement