Rabu 02 Oct 2013 08:19 WIB

Australia Tolak Pencari Suaka Asal Lebanon

Red:
Menteri Imigrasi Australia, Scott Morrison
Menteri Imigrasi Australia, Scott Morrison

CANBERRA -- Menteri Imigrasi Australia, Scott Morrison mengancam warga Lebanon untuk tidak menggunakan konflik di Suriah sebagai tameng untuk datang ke Australia, karena dipastikan permohonan pencari suaka mereka akan ditolak.

Ancaman ini diutarakan Scott Morrison menanggapi sejumlah laporan yang  menyebutkan para mafia penyelundup manusia banyak yang menawarkan memberikan paspor Suriah palsu untuk mendorong pencari suaka bermotif ekonomi datang ke Australia.

Scott Morrison mengatakan Australia akan menerima permohonan pencari suaka warga Suriah hanya melalui saluran resmi namun para pencari suaka bermotif ekonomi dipastikan permohonannya akan ditolak.

Scott Morrison juga melarang agar tidak ada pencari suaka yang berusaha menyelundup ke Australia dengan menggunakan perahu.

“Australia hanya akan memberikan kontribusi ringat terkait kondisi di Suriah, "katanya kepada Macquarie Radio.

"Saat ini di Eropa tengah digelar pertemuan tentang bagaimana kita akan mendukung UNHCR dalam menyediakan tempat di bawah program kemanusiaan kami, untuk mengambil orang-orang yang benar-benar pengungsi di Suriah.

"Meski demikian Australia tidak akan  memberikan simpati kepada siapa saja yang datang dengan menggunakan perahu.  Para pengungsi juga akan menjalani proses yang sama dengan ditempat lain – Anda akan dikirim ke Nauru dan Pulau Manus, dan Anda tidak akan datang ke Australia."

Pemimpin sementara Partai Buruh, Chris Bowen setuju dengan kebijakan pemerintah koalisi, Bowen mengatakan sebagai Menteri Imigrasi bayangan, Ia akan meningkatkan kuota bagi orang yang terdampak konflik di Suriah namun melarang mereka  datang dengan menggunakan perahu ke Australia.

Morrison mengatakan para pencari suaka bermotif ekonomi yang menggunakan konflik sebagai tameng untuk datang ke Australia sama artinya dengan menghina pengungsi Suriah, begitu juga dengan warga Lebanon yang bermukim di Australia yang bermigran secara sah.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement