REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Misi perlucutan senjata kimia Suriah mulai dilancarkan. Para inspektur senjata dikabarkan sudah tiba di Damaskus pada Selasa waktu setempat dan akan segera melakukan tugasnya mendata simpanan senjata kimia negara itu sebelum dihancurkan.
Para inspektur dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) berangkat lewat jalan darat dari Lebanon. Mereka datang sehari setelah para pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meninggalkan Suriah setelah menyelidiki serangkaian tuduhan serangan-serangan kimia.
OPCW menjadwalkan para inspektur mengunjungi semua sarana senjata kimia Suriah dalam waktu 30 hari. Organisasi yang berkedudukan di Den Haag itu mengatakan para pemeriksa -- yang semuanya sukarelawan -- akan bertemu para pejabat pemerintah Selasa malam sebelum memulai kerja mereka.
Kelompok inspektur OPCW yang ada di Suriah beranggotakan 20 orang. Mereka hadir untuk melaksanakan resolusi PBB yang memerintahkan penghancuran simpanan senjata kimia Suriah pada pertengahan tahun 2014.
Simpanan senjata itu diyakini mencakup lebih 1.000 ton gas sarin, mustard dan bahan-bahan kimia yang dilarang lainnya yang disimpan di sekitar 45 tempat di seluruh Suriah.