Rabu 02 Oct 2013 19:39 WIB

Indonesia Beli Tambahan 53 Ribu Sapi Australia

Red:
Sapi Australia
Sapi Australia

CANBERRA -- Indonesia menyatakan akan membeli tambahan 53 ribu ekor sapi Australia, di luar kuota 46 ribu ekor hingga bulan Desember mendatang. Dengan demikian, Australia akan mengekspor hampir 100 ribu ekor ternak hidupnya ke Indonesia dalam tiga bulan mendatang.

Menteri Pertanian Australia, Barnaby Joyce, mengatakan, ini merupakan suatu langkah menuju pemulihan perdagangan ternak ke tingkat sebelum diberlakukannya larangan ekspor di tahun 2011.

"Ini sangat penting bagi industri peternakan Australia, dan penting sekali bagi hubungan perdagangan dengan Indonesia," katanya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Australia Andrew Robb, dalam wawancara dengan Sky News, menyarankan agar Indonesia mempertimbangkan usaha patungan kalau ingin membeli lahan pertanian di Australia.

Pemerintah Indonesia berencana membeli sejuta hektar lahan di Australia untuk beternak sapi bagi pasar Indonesia.

Rencana itu ditentang oleh anggota-anggota parlemen Australia dari Partai Nasional yang ikut dalam Pemerintahan Koalisi.

Menteri Robb mengatakan, suatu upaya patungan akan memungkinkan Indonesia belajar dari petani Australia.

Menteri Barnaby Joyce dari Partai Nasional tampaknya telah memperlunak sikap dan mengatakan bersedia mempertimbangkan usaha patungan dengan Indonesia.

Sebelum memegang jabatan Menteri Pertanian, Joyce mengecam rencana itu dan menyebutnya bertentangan dengan kepentingan nasional Australia.

Tapi ia sekarang mengatakan terbuka bagi gagasan itu kalau dilakukan sebagai usaha patungan.

Menurut Joyce, yang kini diterpa isu korupsi terkait penggunaan uang negara untuk menghadiri pesta perkawinan di Sydney, adalah hal yang baik bagi Australia kalau bisa dijual lebih banyak sapi lagi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement