Rabu 02 Oct 2013 17:00 WIB

Dalam Sebulan, Seribu Orang Tewas di Irak

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.
Foto: EPA/STR
Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Selama September, jumlah korban tewas di Irak mencapai hampir seribu orang. Sementara sejak April 2013, korban tewas telah mencapai lima ribu orang. Kekerasan sektarian di Irak meningkat sejak 2008. 

Misi PBB di Irak mengatakan, 979 orang, termasuk 887 warga sipil dan 92 tentara serta polisi tewas. Jumlah itu meningkat 22 persen dari bulan sebelumnya. Dalam laporan AP, Baghdad dihantam kekerasan paling parah dengan catatan sebanyak 418 kekerasan. 

PBB juga melaporkan 2.133 orang terluka baik dalam serangan bom mobil, bunuh diri, mau pun penembakan. Jumlah korban tewas sedikit menurun pada Agustus yang mencapai 804 orang. Namun bulan sebelumnya, jumlah korban tewas mencapai 1.057 orang, tertinggi sejak Juni 2008 ketika 975 orang tewas. 

Berdasarkan data militer AS, sebanyak 3.718 warga sipil tewas pada Desember 2006. Bulan itu merupakan yang terburuk dalam perang di Irak. Meski kekerasan tidak berhenti di Irak, korban tewas yang tercatat baru-baru ini meningkatkan kekhawatiran milisi Syiah akan memperbarui kampanye kekerasan pembalasan. 

"Jika aparat keamanan tidak mampu melindungi kita, kami akan melindungi diri sendiri dan mengakhiri penderitaan," ujar warga Irak, Hatem Muhsin. 

Al Qaida di Iran mengklaim bertanggungjawab atas sebagian besar kekerasan termasuk serangkaian pemboman yang sebagian besar menarget lingkungan Syiah, termasuk bom pada Senin lalu yang menewaskan 55 orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement